Bila
Anda melancong ke Dataran Tinggi Dieng, tidak puas rasanya kalau belum mencicipi
Kuliner Dieng Wonosobo yang lezat, mulai dari mie ongklok, serabi, dawet ayu, tempe kemul yang rasanya
begitu khas dan menggoyang lidah.
Kuliner Dieng Wonosobo menjadi salah satu daya tarik wisata yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan dari
dalam maupun luar negeri. Kuliner tradisional tersebut dibuat secara
turun-temurun menggunakan bumbu rempah-rempah khas Pulau Jawa sehingga mampu
menghasilkan kualitas cita rasa makanan yang enak.
Mie Ongklok
Mie Ongklok akan banyak
Anda temukan di obyek wisata Dataran Tinggi Dieng yang masuk wilayah Wonosobo,
Jawa Tengah. Kuliner mie ini cukup berbeda dengan mie ayam karena dibuat dengan
bahan makanan dan bumbu rempah yang khas. Bahan makanan yang digunakan untuk
membuat kuliner mie ongklok, antara lain mie, kol, kubis, daun kucai, dan
lainnya. Semua bahan tersebut dicampur dalam satu mangkuk, kemudian disiram
menggunakan kuah kental yang sudah dibumbui dan diberi campuran tepung kanji.
Kuliner mie ongklok biasanya disantap dengan sate kambing ataupun sate sapi
sehingga cita rasanya.begitu sedap. Untuk masalah.harga, Anda tak perlu
khawatir bila ingin mentraktir teman-teman ataupun keluarga Anda karena kuliner
ini cukup murah sekitar Rp 13.000,- per porsi yang sudah termasuk dengan sate
daging. Yuk, cobain deh.
Mie Ongklok |
Carica
Carica biasa disebut sebagai
pepaya gunung yang sebenarnya berasal
dari luar negeri. Saat Belanda menjajah Indonesia, ada perintah untuk menanam
carica di lahan pertanian wilayah Dataran Tinggi Dieng. Tanaman carica pun berhasil
tumbuh subur di daerah Dieng, namun selalu gagal bila ditanam di daerah lainnya
sehingga kini taman carica dianggap sebagai tanaman khas Dieng. Sebagian warga
Dieng kini ada yang bekerja di home industri pengolahan carica. Carica tersebut
ada yang diolah menjadi minuman ringan, manisan, dan lain sebagainya serta
dikemas dalam plastik kemasan bermerk. Jika dikonsumsi, buah carica rasanya agak
asam, sedangkan bijinya agak manis dan asam. Saat acara Dieng Culture Festival banyak wisatawan lokal maupun asing yng
makan buah carica sambil menonton acara yang spektakuler di festival tersebut.
Kemudian saat pulang, biasanya mereka membeli aneka olahan buah carica sebanyak
beberapa bungkus untuk dijadikan oleh-oleh bagi keluarga maupun para sahabat.
Purwaceng
Purwaceng
bentuknya mirip tanaman pegagan berwarna kehijauan, namun tidak merambat. Dari
hasil penelitian, purwaceng banyak tumbuh subur di pegunungan di atas 2.200
mdpl, seperti Pegunungan Alpen dan Pegunungan Nepal. Di Indonesia, purwaceng
hanya bisa hidup di Dataran Tinggi Dieng sehingga dianggap sebagai tanaman asli
Dieng. Tanaman purwaceng diyakini memiki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh,
di antaranya menambah kinerja metabolisme tubuh, meningkatkan kerja saraf dan
otot, menghangatkan badan, melancarkan Buang Air Kecil, mengobati masuk angin,
hingga dianggap sebagai viagra-nya Jawa yang mampu meningkatkan stamina kaum
pria.
Selain mengolah tanaman
carica, masyarakat Dieng juga bekerja untuk mengolah tanaman purwaceng dalam
bentuk herbal, kapsul, maupun bubuk yang biasa dicampur dalam minuman kopi
sehingga biasanya disebut dengan kopi purwaceng.
Para wisatawan yang
mengunjungi Dieng umumnya mengonsumsi kopi purwaceng untuk menghanghatkan badan
sambil menikmati panorama alam di Dieng yang eksotis. Kopi purwaceng paling
enak dimakan dengan camilan tempe kemul khas Dieng yang rasanya gurih. Kopi
purwaceng maupun produk purwaceng lainnya juga sering dijadikan sebagai
oleh-oleh khas selepas traveling di Dieng.
Tempe Kemul
Bila Anda melihat tempe
kemul, sekilas tampak seperti tempe mendoan yang lebar. Tempe kemul dibuat dari
bahan dasar tempe yang direndam dalam adonan tepung yang sudah diberi bumbu
rempah dan campuran kucai supaya sedap. Selanjutnya, adonan tempe digoreng
kering hingga terasa renyah dan rasanya gurih. Kuliner ini bisa dinikmati
bersama dengan kuliner lainnya, seperti mie ongklok, kopi purwaceng, dan
lain-lain.
Geblak
Tak hanya di wilayah
Kulonprogo, Yogyakarta kuliner tradisional yang banyak dijumpai di wilayah
Dieng, Wonosobo. Kuliner geblek dibuat dari tepung pati yang dicampur air dan
dicampur dengan bumbu rempah. Adonan geblak dibuat menjadi beberapa bentuk,
seperti lingkaran dan lainnya, selanjutnya digoreng hingga berwarna kuning
kecokelatan. Bila dimakan, rasa geblek terasa gurih dan agak alot serta bisa
disantap berbarengan dengan kopi purwaceng maupun mie ongklok.
Nasi Megono
Selain di Pekalongan,
Jawa Tengah para wisatawan juga bisa menikmati kuliner tradisional Nasi megono.
Nasi megono merupakan nasi putih yang dicampur tempe dan diberi campuran bumbu
rempah sehingga rasanya sangat gurih dan nikmat. Untuk memakannya, biasanya nasi
megono dialasi dengan daun pisang dan dijual dengan harga yang murah meriah.
Opak Singkong
Tak hanya di wilayah
Jawa Barat, kerupuk opak singkong juga bisa ditemukan di Dieng lho. Untuk
membuat opak ini, singkong yang sudah dikelupas ditumbuk halus, kemudian ditata
secara tipis melingkar, serta dijemur hingga kering. Singkong yang sudah kering
kemudian digoreng hingga renyah dan setelah matang ditaburi dengan kucai. Opak
singkong rasanya juga gurih yang sangat pas untuk dinikmati dengan mie ongklok
yang lezat.
Kacang Dieng
Kuliner tradisional
enak lainnya adalah kacang Dieng yang bentuknya gepeng dan lebih lebar dari
biasanya. Sama dengan tanaman purwaceng dan carica, kacang ini banyak tumbuh di
Dataran Tinggi Dieng. Kacang ini juga biasa disebut dengan kacang babi yang
biasanya diolah dengan cara digoreng hingga terasa renyah dan gurih.
Selanjutnya, kacang Dieng dibungkus dalam plastik kemasan dan dijual dengan
harga yang cukup terjangkau. Kuliner kacang Dieng ini juga cocok dijadikan
sebagai buah tangan untuk para sahabat dan keluarga di rumah.
Serabi
Serabi merupakan kuliner
tradisional yang terbuat dari bahan tepung beras dicampur dengan santan kental.
Bagian atas serabi terkadang ditaburi dengan gula jawa supaya terasa manis.
Cara memasaknya, yaitu disangrai menggunakan wajan dari tanah liat agar
menghasilkan aroma serabi yang sedap.
Jamur Crispy
Suhu udara di
Dataran Dieng yang sangat dingin hingga
belasan derajat celcius ternyata cocok untuk ditanami jamur jenis tertentu. Hal
ini membuat warga Dieng banyak.yang membudidayakan jamur dan biasanya diolah
bersama tepung berbumbu, kemudian digoreng hingga kering dan renyah.
Dawet Ayu
Wilayah Dieng Wetan berada
di Kabupaten Wonosobo, sedangkan Dieng Kulon ada di Kabupaten Banjarngara.
Ketika Anda memasuki wilayah Banjarnegara, Anda akan menemukan pedagang kuliner
Dawet Ayu yang biasanya ada dipinggir jalan. Para penjual dawet ayu biasanya
berjualan dengan cara dipikul dengan bentuk pikulan yang khas dari anyaman
bambu dan ditutupi dengan kain, seperti warna hijau dan lainnya. Tempat menaruh
dawet ayu tersebut terkadang dilengkapi dengan gambar tokoh wayang Semar
sehingga tampak lebih etnik dan artistik. Dawet ayu terdiri atas campuran
dawet, santan, gula jawa kental, dan bahan makanan lainnya yang rasanya gurih,
manis, dan kuahnya kental. Bila Anda ingin rasanya lebih segar, Anda boleh
meminta kepada penjual untuk menambahkan es sehingga rasa kuliner dawet ayu
makin mantap.
Ayo, sobat! Rasakanlah
berbagai macam Kuliner Dieng Wonosobo yang nikmat bersama
dengan keluarga maupun teman-teman yang dijamin membuat perjalanan wisata Anda ke
Dieng lebih istimewa.
No comments:
Post a Comment