Candi
Gatotkaca Dieng merupakan salah satu candi di Dataran
Tinggi Dieng, Batur, Banjarnegara. Tak hanya landskap pemandangan alam di
sekitar candi, para wisatawan juga dibuat penasaran dengan bentuk candi yang khas.
Candi ini ramai didatangi oleh wisatawan dari berbagai daerah terutama saat
liburan akhir pekan dan libur panjang semester kaum pelajar. Candi ini
merupakan salah satu warisan nenek moyang yang luhur dan dilindungi oleh negara
di bawah naungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)
Jawa Tengah.
Histori tentang Pendirian Candi Gatotkaca Dieng
Selain Kompleks Candi
Gatotkaca, ada pula kompleks percandian lainnya di Dataran Tinggi Dieng, di
antaranya Kompleks Candi Arjuna, Kompleks
Candi Dwarawati, Kompleks Candi Bima, dan Kompleks Candi Pandawa Lima. Semua
bangunan pada candi tersebut umumnya berukuran kecil dan tidak seperti
candi-candi di Yogyakarta maupun daerah lainnya. Hal ini karena pengaruh gaya
arsitektur candi Hindu khas India masih begitu kuat.
Menurut cerita
masyarakat sekitar Dieng, dahulunya terdapat sebuah telaga di depan Candi Gatotkaca di Dieng Jawa Tengah yang
dinamakan Telaga Balai Kambang. Akan
tetapi, telaga tersebut kini telah tiada karena sudah mengering dan banyak
ditumbuhi oleh rerumputan.
Candi ini diberi nama
Gatotkaca yang diambil dari tokoh dalam kisah epik kitab Mahabarata yang berasal dari negeri India. Menurut
penelitian ahli sejarah, diperkirakan candi ini dibangun saat abad 8-9 Masehi saat masa pemerintahan Ratu
Sima. Itulah sebabnya candi ini tergolong sebagai candi yang tertua di pulau
Jawa sama seperti candi-candi yang ada di Dataran Tinggi Dieng lainnya.
Fungsi Candi Ini
Untuk menemukan lokasi
candi ini termasuk cukup mudah. Jika Anda berwisata ke Kompleks Candi Arjuna,
Anda tinggal berjalan kaki ke arah barat dan agak menanjak sekitar 300 meter.
Letak candi ini berada di seberang jalan dengan Museum
Dieng Kaliasa.
Dilihat dari
ciri-cirinya, candi ini termasuk candi dengan aliran Hindu Syiwa. Hal ini bisa
dikenali dengan adanya keberadaan yoni dan hiasan kala makara pada dinding candi.
Hingga kini, selain sebagai obyek wisata, candi ini juga menjadi kebanggaan
bagi umat Hindu yang ada di negeri ini.
Keunikan Arsitektur Candi
Candi ini didirikan di
atas dua buah batur yang tingginya diperkirakan 1 meter dan berbentuk bujur
sangkar. Bagian bilik penampil candi ini berada di pertengahan bagian selatan,
utama, dan sebelah timur. Bilik penampil tersebut menjorok keluar dan membentuk
semacam relung.
Di sebelah barat, Anda
bisa melihat pintu masuk candi ini yang diberi hiasan ornamen kala makara. Kala
makara adalah patung kepala raksaksa, namun tidak tampak rahang bawah. Selain
itu, pintu masuk candi juga tampak lebih indah dengan keberadaan hiasan berupa
bilik penampil.
Candi ini juga memiliki
anak tangga yang menumpang di atas batur dan tertutupi oleh bilik penampil. Di
dalam bilik candi tersebut, ditemukan sebuah yoni dan tempat yang digunakan
untuk menaruh lilin supaya bisa sebagai penerang saat malam hari maupun ketika
melakukan ritual ibadah.
Candi ini pada masa
lampau merupakan suatu kompleks percandian yang terdiri atas beberapa candi
seperti halnya Kompleks Candi Arjuna Dieng.
Kompleks candi ini terdiri atas beberapa candi, di antaranya Candi
Gatotkaca itu sendiri, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Setyaki, Candi Petruk,
dan Candi Gareng.
Untuk melestarikan
keberadaan candi, dilakukanlah tindakan pemugaran. Beberapa candi yang sudah
dipugar, di antaranya adalah Candi Setyaki dan candi ini sendiri. Namun,
bangunan Candi Nakula dan Sadewa telah rubuh dan sulit untuk dipugar. Para
wisatawan hanya bisa melihat reruntuhan Candi Nakula dan Sadewa yang
bebatuannya kini diletakkan di area candi ini.
Pada dasarnya, bentuk
candi ini hampir mirip dengan Candi Nakula Sadewa. Hal ini berdasarkan sumber
foto yang pernah didokumentasikan oleh warga negara Belanda yang bernama
Isidore van Kinsbergen yang dahulu pernah mengunjungi kawasan Dataran Tinggi
Dieng pada tahun 1864.
Info Wisata di Candi Ini
Alamat
Candi ini ada di Dieng
Kulon, Karangsari, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa
Tengah kode pos 53456 pada koordinat GPS -7.208452, 109.905948.
Jam
Buka
Lokasi candi ini dibuka
untuk umum setiap hari mulai pukul 08.00-17.00
WIB.
Harga
Tiket Masuk
Para wisatawan yang
akan memasuki area candi ini akan dikenakan biaya masuk Rp 10.000 per orang
jika melintasi jalanan setapak dari Kompleks Candi Pandawa Lima. Sementara
itu, bila para wisatawan datang dari
arah Candi Bima maupun Museum Dieng Kaliasa, maka akan digratiskan memasuki
area candi ini.
Fasilitas
di Sekitar Candi
Untuk
menunjang kenyamanan para wisatawan ketika
berwisata di area candi, maka disediakanlah beberapa fasilitas, seperti:
- Area parkir yang luas
- Mushola
- Toilet umum
- Warung
makan, dengan berbagai variasi minuman ringan dan makanan tradisional khas
Dieng.
- Beberapa kios,
yang menjual aneka pernak-pernik khas Dieng.
Selamat menikmati hari
libur Anda bersama keluarga dan sahabat tercinta di Candi
Gatotkaca Dieng.
Nikmati panorama alam di sekitar candi yang memukau dan dapatkan cerita menarik
seputar candi ini yang pastinya membuat tamasya Anda lebih terkesan.
No comments:
Post a Comment