Cantik tapi ganas. Itulah perumpamaan dari Kawah Sinila. Kawah ini ada di Dataran Tinggi Dieng dengan panorama Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang eksotis. Kepulan asap dari dalam magma bumi yang putih dan panas ternyata mengandung gas karbondioksida yang mengancam jiwa.
Kawah Sinila merupakan
salah satu kawah di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng yang paling berbahaya
selain Kawah Timbang. Jarak antara kawah ini dengan kawah yang lainnya sebenarnya
hanya beberapa ratus meter, namun di setiap kawah memiliki ciri khas
masing-masing yang menarik perhatian para wisatawan, baik dalam maupun luar
negeri. Sebagaimana kawah yang lain, kawah ini juga terdapat air dan kandungan belerang
dengan kepulan asap yang melayang tinggi di udara serta gas beracun sehingga
hanya bisa dilihat dari radius beberapa ratus meter.
Pengelolaan
Kawah Sinila
Kawah ini merupakan
kekayaan alam yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa
Tengah. Karena berstatus sebagai kawasan gunung aktif di Dataran Tinggi Dieng,
maka kawah ini selalu mendapatkan pengawasan dari Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Tidak jauh dari kawah ini terdapat Pos
Pengamatan Gunung Api Dieng yang terus memantau aktivitas vulkanik di dalam kawah
ini. Apabila terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, seperti gempa, keluarnya
gas beracun dari dalam kawah, letusan dan lainnya, maka petugas pos akan segera
memberikan peringatan kepada wisatawan maupun masyarakat yang tinggal tidak
jauh dari lokasi kawah supaya terhindar dari bencana. Kawah ini tergolong sebagai kawah yang
berbahaya sehingga pemerintah memasang papan tanda peringatan bahaya bagi para
wisatawan yang ingin mendekat.
Panorama
Kawah yang Indah
Kawah ini merupakan
bagian dari kaldera di mana di bagian tepinya di kelilingi oleh beberapa gunung
yang indah, seperti Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan pegunungan lainnya. Tak
hanya kawah, daerah sekitar kaldera juga terdapat material dan danau vulkanik
yang mengeluarkan sumber mata air panas
mengandung belerang dan suhunya bisa mencapai lebih dari 100 derajat celcius.
Meskipun terbilang berbahaya, namun keberadaan kawah ini ikut mempercantik
kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng yang juga memikat hati nenek moyang bangsa Indonesia.
Ketika era kejayaan agama Hindu masih berkuasa, nenek moyang kita banyak
mendirikan tempat peribadatan yang hingga kini masih kokoh berdiri di kawasan
Dataran Tinggi Dieng, di antaranya Candi Arjuna, Candi Gatotkaca, Candi Bima,
dan candi Dieng lainnya.
Tragedi
Kawah yang Fenomenal
Pagi tanggal 20
Februari 1979, saat hawa dingin yang masih menusuk tulang, tiba-tiba saja
terjadi suara letusan dari kawah ini. Tak hanya suaranya yang menggelegar,
tetapi letusan itu juga menimbulkan gempa vulkanik dan Kawah Sinila Dieng mengeluarkan
gas karbondioksida yang sangat beracun. Banyak warga yang berhamburan keluar
rumah dan ingin berlari sekencangnya. Namun, getaran gempa yang kuat
menimbulkan tanah longsor yang banyak menimbun rumah warga. Di sisi lain, asap
karbondioksida juga banyak yang mengakibatkan warga tak sadarkan diri hingga
lemas tak berdaya, dan akhirnya berujung pada kematian. Peristiwa itu kini
dikenal sebagai Tragedi Sinila 1979 yang menewaskan sekitar 149 orang dan
dijadikan sebagai kisah bersejarah bagi para wisatawan yang masuk ke kawasan
wisata Dataran Tinggi Dieng.
Lokasi
Kawah Ini
Letak Kawah Sinila adalah
di Telaga Sinila, Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa
Tengah kode ps 53456 pada koordinat GPS 7.193006, 109.849087. Karena tergolong
sebagai kawah yang berbahaya, maka kawasan ini tidak dibuka bagi para
wisatawan. Apabila mereka ingin melihat, maka mereka hanya diijinkan dari
radius beberapa ratus meter dari lokasi kawah. Mereka masih bisa mendapatkan
fasilitas yang beragam, seperti tempat parkir kendaraan, mushola, toilet umum,
dan warung makan di sekitar pintu masuk kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng.
Kawah Sinila akan
menjadi kawah yang dikenang sepanjang masa karena keelokan pemandangan alam di
sekitar kawah dan kisah-kisah misteri di dalamnya. Semoga magma di dalam kawah
ini tetap tenang dan selalu memancarkan pesonanya bagi siapa pun yang
memandangnya.